PERMAINAN DUA MUSIM

Kegilaan sepak bola menjadikan olahraga ini kemas dalam berbagai bentuk, selain futsal salah satunya adalah sepak bola pantai. Sepak bola pantai sudah dikenal di dunia, dan mungkin juga di Indonesia. Pengertian sepak bola pantai adalah bermain sepak bola di pantai. Dan pantai diartikan sebagai perbatasan lautan dan daratan.
Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Bakat jangan dipendam walaupun tidak ada pencari bakat yang datang menyaksikan. Menyalurkan minat merupakan kenikmatan tersendiri, kepuasaan yang tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Sesuatu yang seharusnya dapat mendatangkan ide pemikiran untuk dikembangkan menuju ke arah profesionalisme hilang begitu saja, tidak perduli dengan apa yang telah diperbuat, sangat disayangkan, olahraga yang sudah bertahun lamanya, diseluruh dunia dan sampai detik ini masih menjadi idola. Kesenangan menyalurkan minat olahraga terusik dengan sendirinya akibat dari pembangunan dan perkembangan kota. Dan bila waktu itu dapat berpikiran jauh mungkin bisa mendatangkan daya tarik tersendiri atau bisa jadi yang pertama di Indonesia. Tapi nasi sudah jadi bubur, pemerintah tetap dengan programnya membangun negeri. Dan manfaat dari pembangunan itu dapat dirasakan oleh masyarakat sekarang. Namun kesenangan mengekpresikan minat tidak dapat ditahan meskipun harus bergeser.
Permainan dua musim ini adalah musim pasang air laut dan musim surut air laut. Musim pasang air laut akan terlihat anak-anak bahkan remaja sekalipun bermain, berenang di laut. Musim surut di sore hari dijadikan lapangan sepak bola dan cukup standart untuk sebuah lapangan sepak bola. Permainan sepak bola sudah berlangsung lama, sejak tahun 1980-an sudah digunakan sebagai Lapangan Sepak Bola. Kondisi pasir yang halus, serta permukaan daratan yang keras, menjadikan bola yang ditendang atau digiring berjalan sewajarnya. Dan permainan pun sangat dapat dinikmati untuk di tonton.
Pembangunan dan perkembangan kota yang akhirnya pemerintah berpikir untuk membuat jalur alternatif atau jalur lain, pinggiran laut ini pun menjadi salah satu program pemerintah yang akhirnya menjadi daratan (reklamasi pantai) dan dibangun diatasnya jalan raya dan tempat untuk minum atau makan dan sambil menikmati panorama alam, sunset dan angin laut. Bila saat itu terbersit sebuah pemikiran untuk menjadikan permainan sepak bola tadi dikemas layaknya sebuah lapangan sepak bola pantai sebagai salah satu daya tarik wisata yang dikelola secara profesional, dan jalan lintas yang dibangun dijadikan sebagai penahan air laut, tentu akan terlihat lebih indah dan menarik dan mungkin yang pertama di Indonesia saat itu.
Namun kegilaan akan sepak bola tidak dapat dibendung, dan walaupun sudah direklamasi, dan permainan harus bergeser sedikit ketengah, tanpa ada pencari bakat, dan ketidak pedulian untuk mengembangkan olahraga ini menjadi salah satu unsur daya tarik wisata, berlalu begitu saja, penonton, pejalan kaki, tetap dapat menikmati dan pemain bebas bermain dibawah sinar matahari yang perlahan-lahan terbenam. Air laut surut tetap dinanti, air laut pasang, permainan berubah menjadi olahraga dayung, dan keceriaan anak-anak bermain atau mandi di laut sudah tidak dapat disaksikan lagi karena air pasang menjadikan kedalaman laut dan ombak sudah tidak memadai sebagai sarana tempat berenang.




Komentar
Posting Komentar