HIPKA CLUB
HIPKA Club atau Himpunan Pencinta Olahraga Kayak Kano adalah wadah yang didirikan bertujuan untuk menampung minat untuk olahraga bahari khususnya dayung (kayaking or canoeing). Para Pendiri HIPKA (diriku, Bayu & P' Abu) bertekad untuk memajukan dan lebih mengenalkan olahraga dayung di Tanjungpinang. Tanggal 1 Oktober 2003 HIPKA didirikan, dan diriku menjabat sebagai Ketua Umum untuk periode 2003-2007. Awalnya HIPKA didirikan, hanya diriku dan Bayu yang mengerti dan memahami bagaimana cara mendayung, rescue, rolling (eskimo roll). Pikir kami ini kerja keras, harus melatih pengurus yang belum tahu sama sekali tentang dayung tetapi punya minat serius untuk belajar dayung dan juga melatih anggota yang ikut gabung ke club.Awal berdiri, kesibukan hanya di isi dengan pelatihan-pelatihan rutin, seminggu 3 kali, dari pengenalan alat, teknik dayung dan rescue. Setelah semua dikuasai, maka sudah saatnya diberikan teknik Eskimo Roll. (Eskimo Roll adalah teknik membalikkan perahu ke dalam air dan memunculkan kembali tanpa pendayungnya keluar dari perahu). Dan untuk menghilangkan kejenuhan latihan, sekali-kali dilakukan Safari Kayak ke pulau-pulau di wilayah Kota Tanjungpinang seperti Pulau Penyengat, Senggarang, Sibauk, Pulau Soreh, Pulau Dompak dan Pulau Pangkil. Perjalanan ke pulau-pulau ini membutuhkan 1 hari (pergi pagi, sore pulang), dan rata-rata perjalanan menuju pulau-pulau tersebut kurang lebih 2 s/d 3 jam. Kecuali Pulau Penyengat yang jarak tempuhnya kurang lebih 1 jam perjalanan, dan bisa sekitar 30 menit apabila awal perjalanan dimulai dari perairan pantai Kota Tanjungpinang.
Dari awal berdirinya, HIPKA merekrut pemuda (generasi muda) yang putus sekolah (SD, SMP dan SMA) dibimbing untuk lebih memanfaatkan waktu dan kesempatan, dan dayung adalah salah satunya. Pelatihan yang diberikan semuanya adalah gratis tanpa dipungut bayaran sedikitpun, dan tanpa bantuan dana dari manapun kecuali perahu yang harus pinjam dengan pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Kota Tanjungpinang (Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang).
Setelah sekian lama berlatih, dan melalui seleksi oleh Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang, 3 orang atlit HIPKA terpilih untuk mewakili Provinsi Kepulauan Riau di PRA PON 2007. Kesempatan pertama ini memberikan bukti bahwa masih harus banyak latihan, sehingga untuk tampil di PON XVII Kaltim 2008 tidak kesampaian. Tetapi semangat tidak pernah mundur, ditahun 2007 juga kembali di pilih Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang untuk ikut Dragon Boat Race 2007 di Tanjungpinang. Dan perjuangan kali ini hanya sampai pada babak semi final dan tidak lolos maju ke final, karena sedikit kesalahan di 50 meter menuju finish. Penyesalan mendalam di tunjukan para atlit. Namun tidak ada kata menyerah, latihan tetap terus dijalankan seperti biasanya. Dragon Boat Race 2007 sedikit terhibur karena atlti HIPKA meraih Juara III untuk Kategori Selam Tradisional (menahan nafas dikedalaman laut kurang lebih 2 meter) yang diraih Tasman.
Awal 2008, HIPKA mencoba di tingkat Internasional dengan mengikuti Teluk Danga International Games di Johor Baharu – Malaysia. Kesempatan untuk meraih juara pun pupus di event ini, dan h+copy.jpg)
anya menduduki peringkat Ke VI. Setelah event Teluk Danga ini, kembali latihan rutin seperti biasa untuk mengikuti Dragon Boat Race 2008. Latihan terus dijalankan, dan tentunya diselingi dengan Safari Kayak. Sekali lagi HIPKA dipilih untuk mewakili PODSI Kota Tanjungpinang di event Dragon Boat Race 2008. Dan kesempatan untuk unjuk kemampuan terbukti. Setelah melalui babak penyisihan yang panjang karena di ikuti 51 Peserta, akhirnya HIPKA atas nama PODSI Kota Tanjungpinang meraih Juara II atas nama Tasman dan Juara III atas nama Risdian Ahmad. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dimana ada kemauan di situ ada jalan, tidak perlu untuk sekolah tinggi meraih prestasi olahraga, dari pemuda putus sekolah, kerja serabutan, sekarang sudah bisa melanglang buana ke daerah lain bahkan ke luar negeri untuk meraih prestasi. Dan akhir mencapai kejayaan. Jalan masih panjang, masih banyak event-event menanti untuk tunjuk kemampuan.
Dari awal berdirinya, HIPKA merekrut pemuda (generasi muda) yang putus sekolah (SD, SMP dan SMA) dibimbing untuk lebih memanfaatkan waktu dan kesempatan, dan dayung adalah salah satunya. Pelatihan yang diberikan semuanya adalah gratis tanpa dipungut bayaran sedikitpun, dan tanpa bantuan dana dari manapun kecuali perahu yang harus pinjam dengan pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Kota Tanjungpinang (Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang).
Setelah sekian lama berlatih, dan melalui seleksi oleh Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang, 3 orang atlit HIPKA terpilih untuk mewakili Provinsi Kepulauan Riau di PRA PON 2007. Kesempatan pertama ini memberikan bukti bahwa masih harus banyak latihan, sehingga untuk tampil di PON XVII Kaltim 2008 tidak kesampaian. Tetapi semangat tidak pernah mundur, ditahun 2007 juga kembali di pilih Pengcab. PODSI Kota Tanjungpinang untuk ikut Dragon Boat Race 2007 di Tanjungpinang. Dan perjuangan kali ini hanya sampai pada babak semi final dan tidak lolos maju ke final, karena sedikit kesalahan di 50 meter menuju finish. Penyesalan mendalam di tunjukan para atlit. Namun tidak ada kata menyerah, latihan tetap terus dijalankan seperti biasanya. Dragon Boat Race 2007 sedikit terhibur karena atlti HIPKA meraih Juara III untuk Kategori Selam Tradisional (menahan nafas dikedalaman laut kurang lebih 2 meter) yang diraih Tasman.
Awal 2008, HIPKA mencoba di tingkat Internasional dengan mengikuti Teluk Danga International Games di Johor Baharu – Malaysia. Kesempatan untuk meraih juara pun pupus di event ini, dan h
+copy.jpg)
anya menduduki peringkat Ke VI. Setelah event Teluk Danga ini, kembali latihan rutin seperti biasa untuk mengikuti Dragon Boat Race 2008. Latihan terus dijalankan, dan tentunya diselingi dengan Safari Kayak. Sekali lagi HIPKA dipilih untuk mewakili PODSI Kota Tanjungpinang di event Dragon Boat Race 2008. Dan kesempatan untuk unjuk kemampuan terbukti. Setelah melalui babak penyisihan yang panjang karena di ikuti 51 Peserta, akhirnya HIPKA atas nama PODSI Kota Tanjungpinang meraih Juara II atas nama Tasman dan Juara III atas nama Risdian Ahmad. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dimana ada kemauan di situ ada jalan, tidak perlu untuk sekolah tinggi meraih prestasi olahraga, dari pemuda putus sekolah, kerja serabutan, sekarang sudah bisa melanglang buana ke daerah lain bahkan ke luar negeri untuk meraih prestasi. Dan akhir mencapai kejayaan. Jalan masih panjang, masih banyak event-event menanti untuk tunjuk kemampuan.
Komentar
Posting Komentar