Akhirnya BBM Naik
Akhirnya Pemerintah kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mulai berlaku tanggal 24 Mei 2008 Pkl. 00.00 WIB. Pengumuman kenaikan harga BBM disambut dengan demo oleh kalangan mahasiswa menolak kenaikan BBM, dan akan terjadi demo-demo selanjutya untuk menolak kenaikan BBM. Namun apakah demo itu akan berhasil menurunkan harga BBM??? atau demo mungkin akan berhasil menurunkan SBY ?? walahualaam tidak ada yang tahu pasti, yang pasti kenaikan harga BBM semakin memberatkan beban hidup masyarakat karena kenaikan harga BBM yang cukup tinggi ini akan mempengaruhi pasar (sembako), transportasi umum (darat & laut) dan sebagainya.
Ketetapan Harga Premium dari Rp.4.500,- menjadi Rp.6.000,- (naik Rp.1.500,-), Solar dari Rp.4.300,- menjadi Rp. 5.500,- (naik Rp.1.200,-) dan minyak tanah Rp.2.000,- menjadi Rp.2.500,- (naik Rp.500,-), dari kenaikan harga yang cukup tinggi itu tentu memberikan efek harga yang relatif tinggi juga dengan kenaikan harga yang lain.
Demo-demo menolak kenaikan BBM akan bergema dimana-mana, pencairan BLT juga akan terjadi dimana-mana, akan tetapi sangat disayangkan dan disesalkan tidak ada gerakan yang keras dan pasti dari anggota DPR akan isu kenaikan harga BBM, bila perlu DPR sampai bertegang urat mempertahankan BBM agar tidak dinaikkan oleh Pemerintah untuk membela kepentingan masyarakat, tapi mari kita sama-sama kecewa, DPR hanya biasa-biasa aja, tidak seperti memilih Gubernur Bank Indonesia, DPR begitu gigihnya menolak calon yang diusulkan Pemerintah, atau pun mungkin anggota dewan kita tidak mempunyai asumsi dan pemikiran serta solusi lain yang bijak agar BBM tidak dinaikkan Pemerintah (SBY). Begitu banyak anggota di DPR tidak ada satupun yang bersuara lantang menolak melawan kenaikan harga BBM, tapi menolak diperiksa KPK begitu kerasnya, bila BBM sudah dinaikkan baru tergugah hati nurani anggota DPR berkoar dengan lantang untuk menolak kenaikan harga BBM dapat di ibaratkan seperti pahlawan kesiangan, hanya mencari popularitas atau masih menggunakan kamus "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali"
Demo-demo menolak kenaikan BBM akan bergema dimana-mana, pencairan BLT juga akan terjadi dimana-mana, akan tetapi sangat disayangkan dan disesalkan tidak ada gerakan yang keras dan pasti dari anggota DPR akan isu kenaikan harga BBM, bila perlu DPR sampai bertegang urat mempertahankan BBM agar tidak dinaikkan oleh Pemerintah untuk membela kepentingan masyarakat, tapi mari kita sama-sama kecewa, DPR hanya biasa-biasa aja, tidak seperti memilih Gubernur Bank Indonesia, DPR begitu gigihnya menolak calon yang diusulkan Pemerintah, atau pun mungkin anggota dewan kita tidak mempunyai asumsi dan pemikiran serta solusi lain yang bijak agar BBM tidak dinaikkan Pemerintah (SBY). Begitu banyak anggota di DPR tidak ada satupun yang bersuara lantang menolak melawan kenaikan harga BBM, tapi menolak diperiksa KPK begitu kerasnya, bila BBM sudah dinaikkan baru tergugah hati nurani anggota DPR berkoar dengan lantang untuk menolak kenaikan harga BBM dapat di ibaratkan seperti pahlawan kesiangan, hanya mencari popularitas atau masih menggunakan kamus "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali"
Komentar
Posting Komentar