WIRO SABLENG
Siapa yang tak kenal Wiro Sableng dengan julukannya Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 yang mempunyai ilmu sakti Sinar Matahari murid dari seorang nenek sakti dari Gunung Gede yaitu Sinto Gendeng. Kesuksesan Wiro Sableng yang dimulai dari buku cerita silat sampai sinetron tidak lepas dari goresan tangan sang pengarang yaitu alm. Bastian Tito (23 Agustus 1945 – 2 Januari 2006) . Setiap terbit buku Wiro Sableng ini selalu ditunggu-tunggu banyak masyarakat, harga yang terjangkau yaitu Rp. 1.000,- dan sampai Rp. 5.000,- dapat menikmati hasil karya almarhum ini. Sebagai salah satu peminat, ada suatu tanda tanya bahwa hampir setiap wanita/perempuan yang muncul didalam cerita selalu merasa tertarik dengan Wiro Sableng. Apa yang menjadi daya tarik sang pendekar ini?? Bagaimanakah rupa Wiro Sableng ?? sehingga banyak yang merasa tertarik.
Alm. Bastian Tito begitu apik menggambarkan kisah perjalanan sang pendekar dari tanah Indonesia, tanah asing, jaman Kerajaan sampai jaman seribu ratus tahun silam. Sangat menarik untuk diikuti meluangkan waktu kosong 1 sampai 2 jam membaca cerita Wiro ini.
Dari keisengan membaca Wiro Sableng, ada beberapa kata terselip dalam cerita-cerita tersebut yang dapat diambil hikmahnya, mungkin sekedar untuk menambah catatan-catatan di buku, atau di selipkan dalam pidato-pidato atau bahkan juga dalam merayu sang kekasih..he..he. .
Untaian kata-kata yang terselip dalam buku tersebut entah di dapat pengarang dari mana, dan untaian kata-kata itu seperti :
Kematian bagian dari semua insan. Nyawa manusia adalah semata milik Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa patut dihormati. Mengapa manusia terkadang bertindak mendahuluiNYA, membunuh manusia lain seolah dia yang menciptakan dan menghidupkannya. Jangan membuat sejuta alasan untuk menghalalkan kematian seorang insan. Sungguh besar tanggungjawab I di dunia dan juga di akhirat.
Ilmu rotan jangan dipakai. Karena tidak ada lobang masuk tidak ada lobang keluar. Ilmu bambu mungkin bisa menolong. Karena ada lobang masuk ada lobang keluar.
Air mata adalah tanda abadi dari kejujuran yang memancar dari dalam hati yang bersih. Air mata tidak pernah berdusta.
Kacau pikiran hal yang biasa. Bisa dialami semua orang. Tapi jangan sampai pikiran kacau membuat kacau pula hati nurani.
Tuhan tidak pernah menolak sembah sujud umatnya, sholat seseorang tidak ditentukan oleh baik atau buruk rupanya. Itulah kebesaran Tuhan.
Dibalik setiap kebenaran itu akan selalu ada apa yang dinamakan kebijaksanaan. Seseorang mungkin merasa telah bertindak benar, padahal jika dia mau berfikir maka selalu ada apa yang namanya kebijaksanaan diatas kebenaran.
Dalam kehidupa ini, suatu kejahatan kerapkaliu dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan kita. Sulit dipercaya tapi itulah kenyataan.
Kalau kasih sejati berubah menjadi kebencian memang hebat akibatnya.
Ketulusan kasih tidak selalu muncul cerah dimana-dimana. Sesekali redup bahkan pupus oleh hal-hal yang tidak terduga.
Kasih adalah lebih suci dan lebih agung dari cinta. Kasih sejati tidak dapat digantikan oleh cinta betapun murninya.
Cinta kasih itu adalah sesuatu yang suci dan sangat pribadi, penuh rahasia, dan ada kebahagiaan dalam kerahasiaan itu.
Keraguan sifat setiap insan, keraguan sifat untuk berhati-hati tapi keraguan bisa juga mengandung kecurigaan. Hidup di dunia berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Percaya pada diri sendiri adalah pangkal percaya pada orang lain.
Buruk dan baik, kebaikan dan kekejian dimasa sekarang ini tergantung dari mana orang memandang. Kalaupun pandangannya benar maka batas antara keduanya setipis kabut pagi yang akan lenyap begitu sang surya menampakkan diri.
Jauh berjalan banyak nan dilihat, lama hidup banyak nan dirasa, salah jalan bisa tersesat, salah hidup bisa celaka. Kalau jalan sudah tersesat, sulit balik untuk kembali, kalau hidup mencari celaka, kutuk sengsara segera tiba.
Itulah beberapa untaian kalimat yang terselip dari beberapa buku cerita Wiro Sableng, dan sekarang entah kapan nasib Wiro Sableng selanjutnya, karena telah berhenti seiring dengan wafatnya sang pengarang. Patut kita ungkapkan rasa bangga kepada alm. Bastian Tito atas karya-karyanya. Semoga alm. Bastian Tito mendapat tempat disisiNYA. Amin.
Untuk peminat Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, klik link ini untuk download cerita yang sudah diformat dalam bentuk file pdf.
Alm. Bastian Tito begitu apik menggambarkan kisah perjalanan sang pendekar dari tanah Indonesia, tanah asing, jaman Kerajaan sampai jaman seribu ratus tahun silam. Sangat menarik untuk diikuti meluangkan waktu kosong 1 sampai 2 jam membaca cerita Wiro ini.
Dari keisengan membaca Wiro Sableng, ada beberapa kata terselip dalam cerita-cerita tersebut yang dapat diambil hikmahnya, mungkin sekedar untuk menambah catatan-catatan di buku, atau di selipkan dalam pidato-pidato atau bahkan juga dalam merayu sang kekasih..he..he. .
Untaian kata-kata yang terselip dalam buku tersebut entah di dapat pengarang dari mana, dan untaian kata-kata itu seperti :
Kematian bagian dari semua insan. Nyawa manusia adalah semata milik Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa patut dihormati. Mengapa manusia terkadang bertindak mendahuluiNYA, membunuh manusia lain seolah dia yang menciptakan dan menghidupkannya. Jangan membuat sejuta alasan untuk menghalalkan kematian seorang insan. Sungguh besar tanggungjawab I di dunia dan juga di akhirat.
Ilmu rotan jangan dipakai. Karena tidak ada lobang masuk tidak ada lobang keluar. Ilmu bambu mungkin bisa menolong. Karena ada lobang masuk ada lobang keluar.
Air mata adalah tanda abadi dari kejujuran yang memancar dari dalam hati yang bersih. Air mata tidak pernah berdusta.
Kacau pikiran hal yang biasa. Bisa dialami semua orang. Tapi jangan sampai pikiran kacau membuat kacau pula hati nurani.
Tuhan tidak pernah menolak sembah sujud umatnya, sholat seseorang tidak ditentukan oleh baik atau buruk rupanya. Itulah kebesaran Tuhan.
Dibalik setiap kebenaran itu akan selalu ada apa yang dinamakan kebijaksanaan. Seseorang mungkin merasa telah bertindak benar, padahal jika dia mau berfikir maka selalu ada apa yang namanya kebijaksanaan diatas kebenaran.
Dalam kehidupa ini, suatu kejahatan kerapkaliu dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan kita. Sulit dipercaya tapi itulah kenyataan.
Kalau kasih sejati berubah menjadi kebencian memang hebat akibatnya.
Ketulusan kasih tidak selalu muncul cerah dimana-dimana. Sesekali redup bahkan pupus oleh hal-hal yang tidak terduga.
Kasih adalah lebih suci dan lebih agung dari cinta. Kasih sejati tidak dapat digantikan oleh cinta betapun murninya.
Cinta kasih itu adalah sesuatu yang suci dan sangat pribadi, penuh rahasia, dan ada kebahagiaan dalam kerahasiaan itu.
Keraguan sifat setiap insan, keraguan sifat untuk berhati-hati tapi keraguan bisa juga mengandung kecurigaan. Hidup di dunia berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Percaya pada diri sendiri adalah pangkal percaya pada orang lain.
Buruk dan baik, kebaikan dan kekejian dimasa sekarang ini tergantung dari mana orang memandang. Kalaupun pandangannya benar maka batas antara keduanya setipis kabut pagi yang akan lenyap begitu sang surya menampakkan diri.
Jauh berjalan banyak nan dilihat, lama hidup banyak nan dirasa, salah jalan bisa tersesat, salah hidup bisa celaka. Kalau jalan sudah tersesat, sulit balik untuk kembali, kalau hidup mencari celaka, kutuk sengsara segera tiba.
Itulah beberapa untaian kalimat yang terselip dari beberapa buku cerita Wiro Sableng, dan sekarang entah kapan nasib Wiro Sableng selanjutnya, karena telah berhenti seiring dengan wafatnya sang pengarang. Patut kita ungkapkan rasa bangga kepada alm. Bastian Tito atas karya-karyanya. Semoga alm. Bastian Tito mendapat tempat disisiNYA. Amin.
Untuk peminat Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, klik link ini untuk download cerita yang sudah diformat dalam bentuk file pdf.
saya juga penggemar wiro sableng.Saya mulai baca dari SD hingga udah kerja..
BalasHapustapi sayang pengarangnya udah meninggal hiks hiks hiks jadi ga bisa lagi menikmati karyanya yang apik, lucu,menyentuh dan penuh motivasi dan inspirasi
BTW...ada koleksi wiro ga..? pinjam donk hehehehe maunya
di link nya ada, bisa di download, lumayan lengkap juga
BalasHapusItu siapa tokoh yg berbicara?
BalasHapus