POSYANDU ANGGREK SEINDAH ANGGREK
Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraaan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar mayarakat dapat menolong dirinya sendiri, melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan secara lintas program dan lintas sektor terkait.
Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmandagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana.
Untuk mendukung program Pemerintah tersebut, Kelurahan Teluk Sekuni membangunan posyandu. Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) pada tahun 2010, oleh pihak perempuan melalui Musyawarah Desa Khusus Perempuan (MDKP) yaitu mengusulkan untuk dibangun Posyandu, dan terlaksana dengan nama Posyandu Anggrek.
Sejak berdirinya Posyandu ini rutinitas kegiatan berjalan terus-menerus, sejarah sebelum berdirinya Posyandu ini kegiatan Posyandu telah berjalan, namun dilakukan dengan menumpang di Kantor Kelurahan. Dan dengan dibangunnya Posyandu, kegiatan sudah dapat berjalan sendiri-sendiri.
Salah satu kader Posyandu, Saton mengatakan bahwa banyak manfaatnya kegiatan posyandu ini, sebelumnya sang kader ini mengucapkan terima kasih kepada PNPM-MPd karena dengan program ini telah banyak membantu. Menurut Saton juga bahwa dalam kegiatan posyandu ini kami selalu melaporkan setiap kegiatan yang telah dijalankan, misalnya apabila kegiatan berlangsung di pagi hari, maka saat sore harinya kami harus membuat laporan dan akan diberikan kepada UPT Puskesmas Tambelan.
Ditambahkan lagi oleh Saton, banyak kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan, antara lain Penimbangan Balita yang dilakukakan 1 bulan sekali, Pemberian susu bagi balita yang kurang gizi, pemberian vitamin A dalam 6 bulan sekali kepada balita, penyuluhan dari Puskesman dan BKKBN dan kegiatan untuk Lansia. Selain itu digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti kunjungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Banyak sekalii manfaatnya. Ketika ditanya kapan pengurus Posyandu ini dibentuk, Saton memberikan jawaban bahwa Pengurus Posyandu ini sudah terbentuk sejak tahun 2010, dan Ketua dipegang oleh Ibu Nursyariah.
Kemudian saat dijelaskan bahwa prasarana yang dibangun dengan menggunakan dana dari PNPM-MPd dan harus dirawat dan dilestarikan, Saton memberikan jawaban bahwa segala biaya yang timbul dalam kegiatan Posyandu ini ditanggung oleh pihak Kelurahan begitu juga dengan perawatan, namun kami sebagai kader turut juga menjaga kelestariannya.
Dengan PNPM-MPd ini, kami terasa benar akan manfaatnya Program ini, dan Saton juga mengakui bahwa turut serta dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan.
Harapan kami PNPM-MPd tetap berjalan terus, karena manfaatnya begitu terasa dan langsung menyentuh masyarakat.
Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmandagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu.Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana.
Untuk mendukung program Pemerintah tersebut, Kelurahan Teluk Sekuni membangunan posyandu. Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) pada tahun 2010, oleh pihak perempuan melalui Musyawarah Desa Khusus Perempuan (MDKP) yaitu mengusulkan untuk dibangun Posyandu, dan terlaksana dengan nama Posyandu Anggrek.
Sejak berdirinya Posyandu ini rutinitas kegiatan berjalan terus-menerus, sejarah sebelum berdirinya Posyandu ini kegiatan Posyandu telah berjalan, namun dilakukan dengan menumpang di Kantor Kelurahan. Dan dengan dibangunnya Posyandu, kegiatan sudah dapat berjalan sendiri-sendiri.
Salah satu kader Posyandu, Saton mengatakan bahwa banyak manfaatnya kegiatan posyandu ini, sebelumnya sang kader ini mengucapkan terima kasih kepada PNPM-MPd karena dengan program ini telah banyak membantu. Menurut Saton juga bahwa dalam kegiatan posyandu ini kami selalu melaporkan setiap kegiatan yang telah dijalankan, misalnya apabila kegiatan berlangsung di pagi hari, maka saat sore harinya kami harus membuat laporan dan akan diberikan kepada UPT Puskesmas Tambelan.
Ditambahkan lagi oleh Saton, banyak kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan, antara lain Penimbangan Balita yang dilakukakan 1 bulan sekali, Pemberian susu bagi balita yang kurang gizi, pemberian vitamin A dalam 6 bulan sekali kepada balita, penyuluhan dari Puskesman dan BKKBN dan kegiatan untuk Lansia. Selain itu digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti kunjungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Banyak sekalii manfaatnya. Ketika ditanya kapan pengurus Posyandu ini dibentuk, Saton memberikan jawaban bahwa Pengurus Posyandu ini sudah terbentuk sejak tahun 2010, dan Ketua dipegang oleh Ibu Nursyariah.
Kemudian saat dijelaskan bahwa prasarana yang dibangun dengan menggunakan dana dari PNPM-MPd dan harus dirawat dan dilestarikan, Saton memberikan jawaban bahwa segala biaya yang timbul dalam kegiatan Posyandu ini ditanggung oleh pihak Kelurahan begitu juga dengan perawatan, namun kami sebagai kader turut juga menjaga kelestariannya.
Dengan PNPM-MPd ini, kami terasa benar akan manfaatnya Program ini, dan Saton juga mengakui bahwa turut serta dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan.
Harapan kami PNPM-MPd tetap berjalan terus, karena manfaatnya begitu terasa dan langsung menyentuh masyarakat.
Komentar
Posting Komentar