BEBAS ................ LEPAS.......

Akhirnya resign, rasanya ploong, keputusan resign telah dipikirkan dengan matang. Dari celah manapun tidak ada yang bisa menahan. Sulit untuk mencapai kerjasama dengan orang-orang yang bermuka manis di depan penguasa, dibelakang mencaci maki. Dan sang penguasa berpikir untuk diri sendiri, memperkaya diri sendiri dengan memanfaatkan peluh orang. Janji yang diucapkan hanya pemanis bibir pemberi semangat kinerja (tong kosong nyaring bunyinya). Keputusan resign karena sudah muak dan jenuh dengan suasana kinerja. Tidak ada pikiran maju ke depan membangun negeri, yang dibuat hanya sebagai syarat ini ada. Dan juga membuat diri seperti katak dalam tempurung. Terkurung tidak bisa berkata, tidak bisa bergerak, melihat ketidak adilan. Sulit mencari kebahagiaan dalam lingkaran keluarga yang menganggap dirinya memiliki kekuasaan, tidak punya sikap profesionalisme, mencari keuntungan pribadi.

Tidak ada beban, tidak ada hutang budi, karena tidak ada yang diberikan, tidak ada yang didapat kecuali berusaha untuk mendapatkan. Dan yang terbaik sudah aku diberikan. Walaupun hak sebagai kuli 2 bulan belum aku dapat.

Sekarang aku seperti burung bebas kemana terbang mencari setitik harapan, mencari masa depan yang harus diraih. Dan mencari sarang baru, kehidupan baru, tidak akan kembali ke tempat lama yang sudah kotor, menjilat ludah sendiri.

Hari ini hanya satu kata yang terucap…….beeeebbbbbbassssssss……